Menjaga Kelestarian Alam Tanggung Jawab Kita Semua

- Penulis

Minggu, 5 Januari 2025 - 09:31

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MediaLiputan6.com
Alam telah memberikan semuanya yang tak pernah minta imbalannya. Alam terlahir sebelum manusia di ciptakan nya. Tak sedikit pun manusia prihatin dan peduli untuk mencintai dan menyayanginya. Saat ini Manusia merasakan akibatnya akan Krisis Iklim Global.minggu/5/1/2025

Perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai dampak, di antaranya:

Bencana alam
Perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, badai topan, dan siklon tropis. Bencana-bencana ini dapat merusak infrastruktur, lingkungan, dan kehidupan masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kerusakan ekosistem
Perubahan iklim dapat merusak ekosistem dengan munculnya wabah hama, infeksi patogen, dan spesies invasif. Hal ini dapat mengganggu siklus hidup satwa liar.

Penyakit
Peningkatan polusi akibat perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular, seperti kanker kulit, asma, gangguan sistem imun, dan heat stroke.

Kerugian ekonomi
Perubahan iklim dapat menyebabkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan infrastruktur dan kelangkaan air yang berpengaruh pada panen tanaman pangan.
Stres dan masalah kesehatan mental
Perubahan iklim dapat menyebabkan stres, perubahan perilaku, dan bahkan masalah kesehatan mental.

Kemiskinan
Perubahan iklim dapat meningkatkan faktor-faktor yang menyebabkan atau menempatkan manusia dalam kemiskinan.
Perubahan iklim terjadi karena efek rumah kaca, yaitu terperangkapnya panas matahari oleh gas-gas di atmosfer bumi, seperti karbon dioksida (CO2), dan bahan bakar fosil juga sebagai salah satu penyebab utama pemanasan global.

Bumi kita semakin kering! Laporan terbaru dari Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD) PBB mengungkapkan bahwa dalam 30 tahun terakhir, banyak bagian bumi yang mengalami kekeringan permanen, dan hal itu membawa dampak besar bagi kehidupan kita.

Menurut laporan tersebut, sekitar 77,6% daratan bumi kini menjadi lebih kering sejak tahun 1990-an.

Wilayah wilayah yang sebelumnya lembap mulai kering, dan ini berdampak buruk pada pertanian, ekosistem, dan kehidupan manusia secara keseluruhan.

Jika tren ini terus berlanjut, lima miliar orang diprediksi akan hidup atau berusaha hidup di dataran kering pada akhir abad ini. Kini, ada jutaan orang yang berusaha pindah dari daerah yang semakin gersang ke wilayah lembap, sayangnya negara-negara yang tidak terlalu terdampak tidak memberikan ruang bagi mereka.

Baca Juga:  BUMdes Maju Mandiri Sindanglaka, Gebrakan Pembelian Gabah Dari Petani Setempat

Dengan tingkat degradasi lingkungan yang begitu parah, para ilmuwan menemukan indikasi yang mengkhawatirkan bahwa penyerap karbon alami di Bumi tidak berfungsi sebagaimana mestinya pada tahun 2023. Sebuah studi pendahuluan menunjukkan bahwa hutan dan tanah hampir tidak menyerap karbon sama sekali, suatu tanda yang mengkhawatirkan dari kerusakan lingkungan.

Situasi yang mengkhawatirkan ini bisa jadi disebabkan oleh krisis iklim. Tahun 2023 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, memicu berbagai peristiwa degradasi lingkungan, seperti mencairnya lapisan es, kebakaran hutan yang lebih sering, dan pemanasan laut. Kondisi ini mengganggu kemampuan alam dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Lingkungan alam merupakan fondasi kehidupan di Bumi. Dengan sumber daya alam yang mendukung, umat manusia dapat berkembang. Sayangnya, aktivitas manusia juga merupakan salah satu penyebab utama degradasi lingkungan. Tingginya laju deforestasi, pembakaran bahan bakar fosil, dan polusi yang merajalela menyebabkan penyerap karbon alami kehilangan fungsinya.

Oleh karena itu, perlu tindakan tegas dan nyata untuk menghentikan emisi gas rumah kaca yang tidak hanya sekadar mengandalkan alam. Peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan, serta melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan alam mesti menjadi prioritas utama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil di seluruh dunia.

Mulai saat ini semua lebih empati pada Lingkungan di sekitarnya. Ikut menjaga dan memberi bentuk cinta kasih pada Alam yang telah memberikan semua nya di dunia ini. Memanfaatkan air hujan sebagai solusi Krisis Air dan Penanaman sebanyak-banyaknya, serta mengurangi penggunaan sampah yang akan mengakibatkan tidak sehatnya lingkungan di sekitar.

“Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta”
(Semoga semua Makhluk Hidup Berbahagia)

@Andisuka2025

Berita Terkait

Polsek Kandis Gelar Temu Ramah dan Sambang Masyarakat di Kelurahan Simpang Belutu, Bahas Isu Sosial dan Program Green Policing
Anggota Satgas TMMD ke-126 Laksanakan Komsos dengan Warga Desa Longok
Ribuan Warga Saksikan Karnaval Ogoh Ogoh, Hari Jadi Desa Kedokanbunder Yang Ke 546 TH.
Kapolsek Kerinci Kanan Hadiri Upacara Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Darul Mutaqqin
Polres Pekalongan Gelar Donor Darah Serentak Sambut HUT Humas Polri ke-74
Satgas TMMD ke-126 Gelar Pembekalan dan Pelatihan Perbengkelan di Balai Desa Longok
Polsek Siak dan Tim RAGA Polres Siak Gencar Lakukan Pencarian Napi Kabur dari Lapas Kelas IIB Siak, Gunakan Drone dan Blokir Jalur Pelarian
Kasus Kekerasan Anak dan Penggelapan di Perawang Terungkap, Dua Pelaku Masih DPO
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 02:53

Upacara Hari Santri Nasional di Ogan Ilir Berlangsung Khidmat, Polsek Tanjung Batu Kawal Jalannya Kegiatan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 02:01

Menteri Nusron: Pengelolaan Agraria yang Berkeadilan Wujud Kontribusi Nyata di Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:59

Pertemuan Perdana, Sekjen ATR/BPN Harapkan Peran Penyidik PNS dalam Penegakan Hukum Internal

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:57

Temui Pimpinan KPK, Menteri Nusron Bahas Perbaikan Bisnis Proses Layanan Pertanahan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 01:55

Pendaftaran Tanah Wakaf Meningkat Signifikan, Menteri Nusron: Gandeng Kepala KUA dan Kekuatan Masyarakat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:55

Peringatan HSN 2025, JKB Apresiasi Peran Ulama dan Santri Ditengah Tantangan Digitalisasi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:21

Sidang Terbuka Senat Universitas Suryakancana Cianjur, Wisuda Sarjana dan Magister Angkatan ke-24 Tahun Akademik 2024/2025

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:18

Pemdus Pematang Panjang Serta Jajaran Kapolsek Tanah Sepenggal Lintas, dan Masyarakat Dusun Menanam Jagung Dukung Swasembada Pangan

Berita Terbaru