Cianjur, JABAR, MediaLiputan6.com-
Seorang Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) bernama Isop Sopiah (37) berasal dari Kabupaten Cianjur Jawa Barat, direkrut oleh sponsor bernama Suryadi alias Isur secara unprosedural diberangkatkan ke negara tujuan penempatan Arab Saudi untuk dipekerjakan sebagai Asisten Rumah Tangga.
Diakui Isop, bahwa Isur sponsor yang telah merekrutnya tersebut masih tetangga di kampungnya, dan tempat tinggalnya Isur tidak jauh dengan tempat tinggalnya Isop.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian penuturan perempuan kelahiran kota Tauco saat dihubungi media ini via sambungan WhatsApp. beberapa waktu lalu.
“Sponsor yang memproses saya bernama pak Isur, dia tinggal sekampung dengan saya, rumahnya tidak jauh,” tutur dia.
Lebih lanjut, Dia mengungkapkan bahwa dirinya sudah hampir tiga bulan di Arab Saudi, dan hanya bekerja selama dua minggu saja, pasalnya ketika dilakukan Medikal Cek Up (MCU) di Arab Saudi hasilnya Unfit, tidak layak bekerja.
“Saya di sini sudah mau menginjak 3 bulan, kerja dimajikan selama 2 minggu. Terus saya dibawa medical hasilnya Unfit, paru-paru,” tulisnya.
Sebelum terbang, sambung dia, saat cek medical di Indonesia hasilnya Unfit, tapi sponsor bilang itu urusan saya (sponsor_red).
“sedangakn sekarang saya sudah jelas sakit tidak bisa bekerja, dan dipulangkan ke kantor. Saya minta sponsor bertanggung jawab,” ujarnya.
Ketika disinggung soal tanggung jawab sponsor, dia mengungkapkan bahwa dirinya sudah menghubungi sponsor dan menyampaikan keluhan atas kondisi yang dialaminya, namun jawaban sponsor hanya isapan jempol belaka.
“Iya itu sponsor jawabnya dari 1 bulan ke belakang itu-itu saja, lagi diproses,” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa pihak keluarganya pun telah berulang kali mendatangi sponsor dan meminta supaya bertanggungjawab memulangkan, namun hasilnya nihil.
“malahan keluarga saya sudah beberapa kali datang ke rumahnya, jawaban sponsor itu-itu aja. Dia orangnya begitu, saya kontek awal-awal saya ke sini, responnya malah balik marah, bilang saya gak mau kerja, bilang saya cuma mau jalan-jalan saja. Lantas majikan memulangkan saya ke kantor, saya nangis, kenapa saya bener-bener mau kerja, tapi majikan mana yang mau memperkerjakan orang sakit,” bebernya.
Ditambahkan dia, masih ada PMI yang direkrut dan diberangkatkan Isur, yang juga mengalami nasib sama tidak dipekerjakan lantaran sakit.
“selain saya, ada lagi yang diproses sama pak Isur, dia juga sakit tidak bekerja dan dia sudah melapor mau dipulangkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Isur sebagai sponsor ketika dikonfirmasi via sambungan WhatsApp ke nomor 0877-83XX-XXXX menjawab dengan voice note bahwa Isop sedang diproses oleh pihak PT. Namun tidak disebutkan nama PT nya.
“Maaf bos, saya lagi di jalan, Isop sedang diurusin sama PT,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sukasari, Kecamatan Karang tengah, DH ketika diminta tanggapannya mengatakan, bahwa benar PMI Isop adalah warga Desa Sukasari, namun pihaknya tidak mengetahui bahwa ada warganya yang bekerja ke Arab Saudi, dan saat sekarang dalam kondisi sakit, pasalnya pihaknya tidak pernah menerima laporan baik secara lisan maupun tertulis, dan tidak pernah pula menanda tangani surat izin kerja ke luar negeri.
“Iya memang benar Isop adalah warga kami, tetapi saya tidak tahu dia kerja di luar negeri, karena tidak pernah ada laporan ke desa baik secara lisan atau tertulis. Saya rasa tidak pernah menanda tangani surat izin kerja ke luar negeri,” ungkap kades saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (31/12/2024).
Dia mengaku baru tahu kasus ini, setelah awak media ini, menemuinya di kantor Kepala desa untuk konfirmasi.
Lanjut kades, pihaknya bersedia memfasilitasi dan memediasi kedua belah pihak, anatara pihak sponsor dan pihak keluarga korban supaya permasalahan ini selesai dan warganya bisa dipulangkan.
Dia pun menegaskan akan meminta sponsor untuk datang dan akan diminta keterangan sekaligus tanggung jawabnya, agar permasalahan ini bisa ditindaklanjuti.
“untuk pihak sponsor saya selaku kepala desa siap memediasi dan memfasiltasi, saya akan memanggil sponsor ke desa dan dimintai keterangannya, supaya bisa ditindak lanjuti, dan diselesaikan permasalahan ini,” ujar kades.
“Kita siap memfasilitasi dan memediasi antara sponsor dan pihak keluarga,” tegas kades.
Ditambahkan kades, apapun alasanya pihak sponsor harus bertanggungjawab perihal proses memulangkan warganya atas nama Isop Sopiah.
“Apapun alasannya, halnya seperti apa, dia harus bertanggungjawab untuk proses memulangkan PMI itu,”
Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada kejelasan apakah Isur beritikad baik menemui kades untuk mengurai persoalan ini.
pewarta : Suhandi


















