Medialiputan6.com-
Indonesia kaya akan sumber daya alam karena lokasi geologisnya dan luas wilayahnya. Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia mencakup mineral, bahan bakar fosil, dan keanekaragaman hayati.
Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2024 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem nya. UU ini mengubah beberapa ketentuan dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 dan mencabut Pasal 33 dan Pasal 69 huruf c UU Nomor 17 Tahun 2019. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah serta masyarakat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab menyediakan pendanaan yang memadai dan berkelanjutan untuk kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Komunitas JAKA TARUB yang di Ketua Kamaludin (Bang Udin), mengajak semua unsur ikut terlibat dalam Penanaman Serentak di Telaga Tritis yang terletak di Padukuhan Jaten, Kalurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, yang sudah mempersiapkan Bibit siap Tanam dengan ketinggian 1 meter ke atas aneka jenis Ficus. Bang Udin menyampaikan pesan yang dalam “Mewariskan Mata Air lebih Mulia daripada Mewariskan Air Mata”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini di respon sangat baik oleh semua pihak terutama Lurah Ngestirejo Wahyu Suhendri Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul sebagai Pemimpin Wilayah setempat. Dulu Telaga Tritis (Embung) adalah sebuah telaga dengan kondisi air yang awet bahkan saat musim kemarau airnya masih bisa digunakan oleh warga sekitar.
Namun beberapa waktu ini kondisi air telaga sudah tidak awet. Bahkan setelah terisi di musim hujan, air tidak akan bertahan lama. Menurutnya, mengeringnya air menjadi pemicu tidak berlanjutnya wisata di kawasan Telaga Tritis, pungkasnya. Belia berharap semoga kawasan di Telaga Tritis bisa kembali dikelola dengan baik. Dengan demikian telaga yang sudah ada tetap bisa lestari menjadi warisan budaya di Kalurahan Ngestirejo.
Kegiatan bertajuk “Konservasi Ekologi” juga di Hadiri oleh AKBP Urip Umi Hariyati, S.Sos., M.I.P. adalah Kasubdit Gasum Ditsamapta Polda DIY yang menyampaikan pesan “Mencintai Alam di Mulai dari Dini” empati dalam melestarikan alam ini, Polri sangat mendukung sekali kegiatan yang menjadikan warisan generasi anak keturunan nanti, jangan sampai alam rusak kerana ulah kita semua dan bencana terjadi dimana-mana.
Hal ini juga di sampaikan oleh Arien Setiyadi,ST, M.Sc
(Kepala seksi Air baku & Drainase) keberlangsungan akan harmonis nya manusia dengan alam akan menghasilkan manfaat yang positif saling mencintai dan menyayangi. Kita sadar bahwa manusia tanpa alam, tidak akan ada sampai detik ini. Akan tetapi, Alam tanpa manusia akan baik-baik saja. Kehadiran beliau dalam kegiatan ini menjadi semangat semua “Volunteer Konservasi” yang hadir dengan panggilan hati empati pada Bumi tercinta ini.
Komunitas, Organisasi, Lembaga, Instansi Pemerintahan, Media bersatu untuk menjadi satu mewujudkan kan kesejahteraan keamanan, kenyamanan bahwa Negeri yang Indah milik kita semua dan manfaatkan secukupnya tidak berlebihan.
Bumi sedang tidak baik-baik saja. Bencana di akhir tahun, awal tahun selalu terjadi. Yuk semua refleksi diri, Mitigasi dan Konservasi jadikan aktifitas yang di mulai dari lingkungan Keluarga dan sekitar kita. Agar PRB (Pengurangan Resiko Bencana) nya terbukti sudah terkurangi di tahun-tahun kedepannya.
Kita jaga Alam, Alam jaga kita.
@andisuka2025




















