Sintang, Kalbar, Medialiputan6.com-
Momen Imlek 2025 dimanfaatkan oleh para muslim untuk bersilaturahmi kepada orang-orang Tionghoa yang sedang rayakan Imlek.
Ini adalah contoh nyata bagaimana keberagaman bisa menjadi sumber keharmonisan di masyarakat. Silaturahmi lintas agama dan etnis seperti ini menunjukkan bahwa kebersamaan dapat dijalin melalui penghormatan terhadap tradisi dan keyakinan masing-masing.
Selain itu, suasana seperti ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan dan suku tidak menghalangi hubungan baik dan rasa saling menghormati.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Malam itu, Edi Hermanto sedang rayakan Imlek bersama keluarga di rumahnya Munggok Serantung, Sungai Durian, Sintang. Mereka dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang muslim ingin bersilaturahmi momen Imlek. Rabu, 29 Januari 2025 pukul 19:30 WIB.
Edi Hermanto dan keluarganya adalah warga Tionghoa yang beragama Buddha. Ia kini masih menjabat sebagai wakil ketua FKUB kabupaten Sintang.
Diantara 10 orang muslim yang bertamu ada 3 orang dari komunitas Muslim Ahmadiyah. Muslim lainnya adalah Agus, seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) bersama keluarganya, yang tidak lama berpamitan lebih dulu.
Dalam suasana yang akrab dan santai, sambil menikmati kue keranjang, berbagai topik dibahas, mulai dari perayaan malam tahun baru Imlek, suasana ibadah di Pekong, hingga klarifikasi terkait isu negatif yang berkembang tentang Ahmadiyah di Sintang.
Perbincangan juga menyoroti pentingnya toleransi antarumat beragama serta upaya menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat.
“Hidup saling menghormati sudah menjadi budaya yang harus terus dirawat,” ujar perwakilan Ahmadiyah, Muhtar Hadi.
Sajid Ahmad menambahkan bahwa “Seperti saat Imlek ini, ada tradisi anjangsana yang mirip dengan Lebaran atau Natal. Saling bersilaturahmi, menikmati kue keranjang, dan merasakan kebersamaan adalah hal yang sangat bernilai”.
Edi Hermanto pun sependapat bahwa toleransi dan kehidupan dalam keberagaman harus selalu dijaga. Ia menegaskan bahwa setiap orang harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Selain itu, Edi juga mengapresiasi keterbukaan Ahmadiyah dalam bersilaturahmi serta kepeduliannya terhadap aksi sosial dan kebersihan lingkungan di Sintang.
Kabiro: STK




















