banner 728x250
Daerah  

Jalan Poros Bonglai – Lampung Utara Masuk Prioritas Perbaikan 2025

banner 120x600
banner 468x60

 

 

banner 325x300

Kotabumi, Medialiputan6.Com- Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berkomitmen untuk memperbaiki jalan poros di Desa Subik, Kecamatan Abung Tengah. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan memperlancar mobilitas warga.

Jalan tersebut akan diperbaiki hingga Desa Ogan Jaya, masih dalam kecamatan yang sama, dengan total panjang mencapai 11 km. Proyek ini akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.

“Itu yang kami sampaikan kepada Pj. Bupati Aswarodi saat kegiatan TMMD ke-123 di Desa Subik,” ujar Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung Utara, Dirgantara, pada Minggu, 23 Februari 2025.

Menurut Dirgantara, ruas jalan ini terakhir diperbaiki pada tahun 2022 melalui pendanaan dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang mencakup sekitar 2 km hingga daerah perkebunan sawit sebelum memasuki lokasi wisata arung jeram Grand Bambu.

“Perencanaan sudah masuk, insyaallah jika tidak ada kendala, perbaikan akan segera terealisasi,” tambahnya. Ia juga meminta masyarakat bersabar hingga pelaksanaan program dapat berjalan sesuai rencana.

“Doakan semua berjalan lancar. Mari bersama-sama mendukung program pemerintah demi kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Kondisi Jalan Memprihatinkan

Sebelumnya, kondisi jalan poros di Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, sangat memprihatinkan. Kerusakan yang terjadi cukup parah dan telah berlangsung lama, sehingga menghambat aktivitas warga, terutama dalam sektor ekonomi.

Bahkan, kendaraan roda empat sulit melintas, sementara pengendara sepeda motor pun harus berjuang menghadapi jalanan yang rusak.

Saat dilakukan pantauan di lapangan pada Kamis, 20 Februari 2025, terlihat bahwa ruas jalan penghubung Desa Gunung Besar (Bonglai) – Subik mengalami kerusakan parah. Kerusakan tersebut mencakup daerah Bonglai hingga ke bagian dalam, dengan kondisi batu belah tajam dan pinggiran jalan berupa tanah merah kecoklatan.

Ketika memasuki wilayah Desa Kunciran, jalan berbatu terlihat bercampur dengan aspal yang hanya tersisa di bagian tengah jalan sepanjang beberapa meter. Sementara sisanya berupa bebatuan tajam (underlagh) yang terjal.

“Memang masih ada beberapa jalan yang lebih baik, seperti di persimpangan tiga yang menuju Kantor Kecamatan Abung Tengah dari Gunung Besar dan Desa Kedaton, Pekurun Selatan. Namun, meski tampak lebih baik, jalan tersebut juga mulai berlubang,” ujar seorang pengendara, Heri.

Selain itu, akses menuju lokasi wisata arung jeram Grand Bambu, yang sempat viral, juga mengalami kerusakan parah. Beberapa ruas jalan hancur akibat faktor alam seperti erosi oleh air hujan serta aktivitas kendaraan berat yang melintas. Sayangnya, hingga saat ini belum ada perbaikan yang signifikan untuk mengatasi kondisi tersebut.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *