Bandar Lampung – MediaLiputan6.com , Guna meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan petani singkong, Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong DPRD Lampung 07-03-2025 mengajak pemerintah daerah, sektor swasta, dan perusahaan untuk melakukan pembinaan khusus terhadap petani. Tujuannya adalah meningkatkan mutu singkong, baik dari segi kadar air maupun kadar aci, agar harganya lebih stabil sesuai ketetapan pemerintah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung, Mikdar Ilyas, menyoroti dampak kebijakan impor tapioka tanpa pajak yang membuat produk lokal sulit bersaing. Harga tapioka impor dari Thailand dan Vietnam berada di bawah Rp6.000, sementara produksi lokal berkisar Rp7.000–Rp8.000. Hal ini menyebabkan perusahaan pengolahan singkong di Lampung mengalami kesulitan dan berpotensi merugi.
Mikdar menekankan pentingnya persaingan sehat dengan mengundang investor baru agar tidak terjadi monopoli dalam industri singkong di Lampung. Ia berharap ada diversifikasi produk olahan singkong, seperti pangan, tapioka, dan etanol, agar daya saing meningkat.
Selain itu, ia mencontohkan model pembinaan oleh perusahaan Nestlé, yang aktif mendampingi petani untuk meningkatkan mutu hasil panen. Ia mendorong perusahaan di Lampung menerapkan sistem serupa agar hasil singkong lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi.
DPRD Lampung akan merekomendasikan kepada Gubernur Lampung untuk menarik lebih banyak investor guna memperkuat sektor pertanian dan industri singkong di daerah tersebut.
(Samsir)




















