Medialiputan.6.com, Papua Tengah, – Wakil Gubernur Papua Tengah, Denias Geley, S.Sos., M.Si., mewakili Provinsi Papua Tengah dalam forum regional Asia Pasifik untuk penanggulangan malaria yang berlangsung di Bali. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting nasional dan internasional, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan RI, serta perwakilan negara-negara tetangga seperti Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, para peserta sepakat menandatangani komitmen bersama untuk memberantas malaria secara global. Papua Tengah menjadi sorotan karena angka kasus malaria yang tinggi, (17 Juni 2025).
“Dari delapan kabupaten di Papua Tengah, Kabupaten Mimika mencatat 492 kasus atau sekitar 97% dari total kasus malaria di provinsi ini. Disusul oleh Kabupaten Nabire di urutan kedua. Enam kabupaten lainnya mencatat angka relatif rendah,” jelas Wakil Gubernur Denias Geley.
Data sebaran kasus malaria di Papua Tengah :
Mimika : 97%
Nabire : sekitar 45%
Dogiyai : 4%
Paniai dan Intan Jaya : masing-masing 5%
Puncak dan Puncak Jaya : masing-masing 10% dan 5%
Deiyai : 0%
Sebagai tindak lanjut konkret, forum menyepakati pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Malaria di tingkat provinsi dan kabupaten, khususnya untuk wilayah dengan angka tertinggi seperti Nabire dan Mimika. Satgas akan melibatkan jajaran dinas kesehatan dan jaringannya hingga ke tingkat kecamatan dan puskesmas.
“Malaria ini penyakit yang tidak bisa dianggap ringan. Bila dibiarkan, akan berdampak besar pada kesehatan dan produktivitas masyarakat,” tegas Denias.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf tidak dapat menghadiri pelantikan Bupati Puncak Jaya karena masih mengikuti rangkaian kegiatan forum ini.
“Kita sepakat untuk bertindak bersama. Papua Tengah siap bergerak cepat,” pungkasnya. (Aw)