Masyarakat Pegunungan di Jayapura Desak Wali Kota Abisai Rollo Minta Maaf atas Pernyataan Diskriminatif.

- Penulis

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:33

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Medialiputan6.com, Jayapura — Sejumlah tokoh masyarakat, mahasiswa, dan elemen adat asal wilayah pegunungan Papua menyampaikan sikap tegas terhadap pernyataan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, yang dinilai mengandung unsur diskriminasi terhadap masyarakat pegunungan. Dalam konferensi pers yang digelar di Jayapura, mereka menuntut permintaan maaf terbuka dari Wali Kota dalam waktu tiga hari.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh perwakilan kepala suku besar, mahasiswa, serta penanggung jawab aksi dari lintas elemen masyarakat. Dalam penyampaian sikapnya, para tokoh menyuarakan ketidakpuasan mereka atas pernyataan Abisai Rollo yang dianggap mencederai persatuan masyarakat Papua, (19/6/2025).

Kepala Suku : Bahasa Pemimpin Tidak Mencerminkan Kedewasaan

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perwakilan Kepala Suku Gunung, Rufus Muyapa, dalam pernyataannya mengatakan bahwa masyarakat adat merasa tersinggung dengan ucapan yang disampaikan oleh Wali Kota Jayapura.

“Kami kepala suku besar yang berasal dari wilayah lapang-lapang orang gunung merasa tidak nyaman dan tidak senang dengan pernyataan tersebut. Kami minta Wali Kota menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat pegunungan,” ujarnya.

“Jika tidak ada permintaan maaf dalam tiga hingga empat hari ke depan, kami akan turun aksi damai ke DPR Papua untuk menandatangani pernyataan sikap bersama agar ke depan tidak ada lagi perpecahan. Papua harus bersatu,” tegas Rufus.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Cenderawasih, Yunus Korea, mewakili suara mahasiswa menyampaikan sikap tegas menolak segala bentuk ujaran diskriminatif antar etnis sesama orang Papua.

“Kami mahasiswa dari tiga wilayah – Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom – menyatakan menolak segala bentuk ujaran rasis dan diskriminasi,” kata Yunus.

Baca Juga:  Patroli Wilayah dengan Sepeda Motor, Anggota Sat Samapta Hadir Berikan Rasa Aman Bagi Warga

“Kami menuntut agar Wali Kota tidak hanya memberikan klarifikasi, tetapi menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat pegunungan. Bila dalam tiga hari tidak ada jawaban, kami siap menggerakkan massa untuk aksi damai,” tambahnya.

Penanggung jawab konsolidasi lintas elemen, Heri Aso, menyampaikan bahwa klarifikasi Wali Kota yang telah beredar di media tidak dianggap menjawab substansi persoalan. Oleh karena itu, ia menyampaikan tiga poin sikap yang menjadi keputusan bersama.

“Pertama, kami menyampaikan pernyataan sikap malam ini melalui konferensi pers. Kedua, kami mendesak Wali Kota Jayapura agar memohon maaf secara terbuka kepada masyarakat Lapago dan Meepago. Ketiga, bila ini diabaikan, kami akan turun aksi damai dengan aspirasi yang disampaikan secara hukum,” kata Heri.

Ia menambahkan bahwa gerakan ini merupakan bentuk kekecewaan sekaligus komitmen bersama lintas tokoh adat, tokoh agama, mahasiswa, aktivis, hingga masyarakat umum dari wilayah pegunungan yang selama ini tinggal di Jayapura.

Pernyataan sikap yang disampaikan malam itu menekankan pentingnya menjaga persatuan dan menolak segala bentuk ujaran yang dapat memecah belah masyarakat Papua. Para tokoh meminta agar Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, memberikan klarifikasi disertai permintaan maaf secara terbuka dan tulus.

“Bahasa pemimpin harus membangun, bukan memecah. Klarifikasi tidak cukup. Kami butuh tanggung jawab moral,” demikian bunyi pernyataan bersama.

Hidup rakyat Papua! Lawan diskriminasi! Papua satu untuk semua. (Aw)

Berita Terkait

Tergoda Judi Online, Manajer Bank BUMN Di Tangkap Kejaksaan Negeri Indramayu
Wakapolda Riau Tanam Jagung Serentak di Lahan Perhutanan Sosial Kecamatan Tualang, Wujudkan Ketahanan Pangan dan Pemberian Bibit Tanaman Buah
Ketegangan Warga Soal PLTA Kerinci, Perusahaan: Kompensasi Sudah Disalurkan
Wagub Papua Tengah Tanam Jagung di Kalidiri : Dari Tanah Subur Ini, Kita Bangun Kedaulatan Pangan.
Pemkab Bandung Gelar Rakor Optimalisasi Tata kelola Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dan Penanganan PBI JK Nonaktif Pasca Pemberlakuan DTSEN
Bupati Rohul Anton Pimpin Rakor Persiapan Penyaluran Bantuan Pangan Tahun 2025
Pria 73 Tahun di Pekalongan Ditemukan Gantung Diri di Rumahnya
Camat Kasomalang Di Dampingi Kepala Desa Bojongloa Hadiri Ruwatan Bumi Di Kampung Cisaat RW.06
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 07:22

Sosialisasi Pengukuran dan Penelitian Indeks Inovasi Daerah

Minggu, 6 Juli 2025 - 05:40

GP Ansor Jawa Barat Gelar Inaugurasi Pelantikan dan Pengukuhan Anggota

Sabtu, 5 Juli 2025 - 15:12

Ketua Umum PP GP Ansor Perkuat Kemandirian Ekonomi Buma Kabupaten Bandung

Sabtu, 5 Juli 2025 - 14:24

Ribuan Masyarakat Peringati Hari Ulang Tahun Desa Sialang Rindang Ke 43 Tahun 2025, Penuh Semangat, Nilai-nilai Tradisi dan Budaya

Sabtu, 5 Juli 2025 - 10:28

Grand Opening Warung Bakakak Sampurasun Nusasari Pasteur Bandung

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:40

DPP Perempuan Bangsa Gelar Pendidikan Karakter Bangsa

Sabtu, 5 Juli 2025 - 03:49

CFD Nabire Ramai Pengunjung, UMKM Lokal Berjaya Sepanjang Jalan Pepera

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:57

Agung Yansusan Hadir di Tengah Masyarakat Sosialisasikan Perda No5 Tahun 2017

Berita Terbaru