Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah – Hujan lebat yang mengguyur Nabire sejak Sabtu sore (21/6) hingga malam mengakibatkan Kali Nabarua meluap dan merendam rumah-rumah warga di sepanjang Jalan Frans Kaisiepo, Distrik Nabire. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa, disertai lumpur dan sampah yang terbawa arus deras.
Sejumlah rumah mengalami kerusakan, dan barang-barang penting seperti elektronik dan dokumen pribadi terendam banjir. Warga dilaporkan panik, terutama karena banjir terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hingga malam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi bencana ini, Polres Nabire bersama jajaran Polsek Kota langsung bergerak cepat. Dipimpin Kapolres AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K, personel turun ke lokasi pada Minggu siang (22/6) untuk membantu proses evakuasi barang, membersihkan lumpur yang menumpuk di rumah-rumah warga, serta membuka akses drainase yang tersumbat.
“Kami turun langsung ke lapangan untuk membantu warga terdampak. Bencana ini tidak bisa ditangani sendiri. Perlu sinergi semua pihak agar dampaknya tidak semakin luas,” ujar Kapolres kepada wartawan.
Selain membersihkan permukiman, aparat juga menyasar tempat ibadah. Sebuah gereja yang terletak di bantaran sungai turut terdampak banjir dan dipenuhi lumpur. Kapolres dan anggotanya ikut membantu membersihkan halaman gereja tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, Polres Nabire turut menyalurkan bantuan paket sembako kepada sejumlah warga terdampak. Aksi ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Bhayangkara ke-79.
“Bantuan ini kami berikan sebagai bentuk kasih dan solidaritas. Kami harap bisa sedikit meringankan beban warga,” tambah Kapolres.
Aksi cepat dan sigap aparat kepolisian mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak warga mengaku terbantu dengan kehadiran polisi yang turun langsung di tengah situasi darurat.
“Terima kasih untuk Polres dan Polsek Kota. Mereka datang bersihkan rumah kami, bantu angkat barang, dan kasih sembako. Kami merasa diperhatikan,” kata seorang warga Nabarua.
Hingga Minggu sore, kondisi air sudah mulai surut, namun sisa lumpur dan kerusakan masih terlihat di beberapa titik. Aparat dan warga terus melakukan pembersihan dengan semangat gotong royong. (Aw)