Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah – “Hukum yang adil adalah fondasi bagi pembangunan yang berkelanjutan. Tanpa kepastian hukum, pembangunan hanyalah jembatan rapuh di atas arus ketidakpastian.” Demikianlah semangat yang mewarnai langkah DPR Provinsi Papua Tengah dalam menyusun Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) demi memperkuat kerangka hukum pembangunan di wilayah otonomi baru ini.
Wakil Ketua III DPR Papua Tengah, Bekies Sony Kogoya, S.KM., M.Kp., dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) dan Pusat Analisis Hukum dan Kebijakan Papua (UNIAP) menyatakan bahwa pihak legislatif dan eksekutif Papua Tengah secara aktif mengambil inisiatif menyusun Perdasus sebagai dasar hukum yang jelas, kuat, dan kontekstual.
Bertempat di Kantor DPR Papua Tengah, Rakor ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembentukan 34 rancangan Perdasus oleh DPR, ditambah 2 rancangan dari Majelis Rakyat Papua (MRP). Semua rancangan tersebut akan dikaji secara komprehensif bersama kalangan akademisi, sebelum diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk proses pengesahan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Papua Tengah belum memiliki pagar hukum yang kokoh untuk melindungi kepentingan masyarakat dan arah pembangunan. Maka dari itu, regulasi ini sangat mendesak,” ujar Bekies menekankan.
Direktur Eksekutif KPPOD, Herman N. Suparman, menyambut baik komitmen tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal penyusunan naskah akademik dengan memperhatikan prinsip keadilan, partisipasi, dan keberagaman lokal.
Sementara itu, Dr. Najamudin Gani, Ketua UNIAP, menambahkan bahwa pendekatan hukum dalam Perdasus harus berangkat dari realitas sosial, budaya, dan kearifan lokal Papua Tengah. Ia juga menegaskan kesiapan UNIAP untuk mendampingi proses ini hingga ke tingkat nasional.
“Ketika hukum bertemu dengan nilai-nilai budaya lokal, maka lahirlah keadilan yang sejati bukan sekadar tertulis, tapi hidup dalam kehidupan masyarakat,” ucap Najamudin.
Rakor ini ditutup dengan seruan kepada seluruh masyarakat Papua Tengah untuk memberi dukungan dan doa, demi kelancaran proses legislasi yang berpihak pada rakyat dan masa depan daerah.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang jujur dan tulus. Semoga niat baik ini menjadi batu loncatan menuju Papua Tengah yang adil, sejahtera, dan bermartabat,” pungkas Bekies Sony Kogoya. (Alvira-Aw)