Pekalongan Kajen (Jateng) Medialiputan6.com.Seorang siswa SMK Muhammadiyah Kajen,Kabupaten Pekalongan berinisial F pulang ke rumah dalam keadaan menangis usai dipanggil pihak kesiswaan. F mengaku mendapat perlakuan yang dianggap intimidatif dari oknum guru kesiswaan berinisial Z, setelah dirinya kedapatan absen tidak masuk sekolah sebanyak dua kali dan tidak ikut sholat jum,at.

Orang tua F saat ditemui awak media mengaku sangat kecewa dengan perlakuan yang diterima anaknya. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, karena dapat berdampak buruk terhadap mental dan perkembangan psikologis siswa lain.
Sementara itu, pihak sekolah melalui perwakilan kesiswaan yang ditemui awak media pada hari kamis,25/9/2025 Rizki Sandi W., menyampaikan” tindakan yang dilakukan sekolah sudah sesuai prosedur dan tata tertib sekolah, Rizki menegaskan bahwa peristiwa menangisnya siswa F bukan karena intimidasi, melainkan karena tidak mau rambutnya dicukur sebagai bagian dari aturan kedisiplinan sekolah”,ujar Rizki.Sedangkan Kepala Sekolah dan Wakasek yang juga bagian kesiswaan tidak berada di sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihak keluarga menyatakan masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak sekolah, sementara masyarakat berharap agar lembaga pendidikan lebih mengedepankan pendekatan pembinaan yang humanis, bukan intimidatif.mty