Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah –Malam yang dingin dengan hujan rintik-rintik menyelimuti Nabire. Namun, di balik suasana itu, semangat para atlet tenis Papua Tengah justru membara. Di Lapangan Tenis Siriwini, cahaya lampu temaram memantulkan bayangan ayunan raket, seolah menjadi saksi tekad besar mereka untuk tampil di Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) XVII KORPRI 2025 di Palembang, Sumatera Selatan, pada 5–11 Oktober 2025.
Menjelang keberangkatan ke Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) XVII KORPRI 2025 di Palembang, tim tenis Papua Tengah berlatih dengan intensitas tinggi. Latihan itu bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah perjalanan untuk membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan doa mampu melahirkan prestasi.
“Keikutsertaan ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga soal persaudaraan. Melalui olahraga, kita belajar menjaga kebersamaan dan memperkuat ikatan antar pegawai negeri di seluruh Indonesia,” kata Viktor Fun, S.Sos., M.Si., manajer tim yang juga ikut turun sebagai atlet.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kontingen Papua Tengah cabang tenis lapangan berjumlah 15 orang. Mereka terdiri dari 12 atlet (2 putri dan 10 putra), 2 official putri, serta 1 pelatih non-ASN.
Nama-nama seperti drh. Komang Andika Purnama, Narendra Ihza Purwanta, Corneeles Anthonious Nicolas, Achmad Habibul Alim Mappiasse, Eko Nuryanto, Suwigyo, S.Sos., M.H., Roberth Albert, Aris Habibuddin Syah, S.H.I., M.H., Andriyanto Juwandani, S.IP., M.Si., Valeria Kusen, Mariana Kombongkila, Ni Made Tini Jayanti, S.T., Melisa Jenifer Rumengan, hingga Jantje Yohanes Suila sebagai pelatih sekaligus atlet, adalah wajah-wajah penuh semangat yang siap bertarung.
Mereka bukan hanya datang sebagai peserta, tetapi sebagai duta Papua Tengah yang membawa harapan.
Di Palembang, perjalanan mereka akan penuh tantangan. Pertandingan akan berlangsung di Lapangan Tenis Bukit Asam, Jakabaring Sport City (JSC) selama sembilan hari. Dimulai dengan technical meeting pada 2 Oktober 2025, lalu berlanjut ke babak penyisihan hingga final.
Sebanyak 32 medali akan diperebutkan. Beregu putra dan putri masing-masing memperebutkan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Sementara di nomor perorangan, cabang tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, ganda campuran, hingga ganda eksekutif, akan menjadi ajang pembuktian kemampuan sekaligus mental juara.
Namun, bagi tim Papua Tengah, perjalanan ini bukan semata-mata soal kemenangan. Lebih dari itu, mereka ingin menunjukkan bahwa olahraga mampu menyatukan. Dari Nabire hingga Palembang, dari lapangan sederhana di Siriwini hingga arena megah Jakabaring, tekad mereka sama: mengangkat harkat Papua Tengah di mata bangsa.
“Menang itu penting, tapi lebih penting lagi adalah bagaimana kami bisa berdiri bersama, saling mendukung, dan memberi inspirasi bagi daerah kami,” tutur salah satu atlet dengan mata berbinar.
Cerita ini adalah kisah tentang keyakinan bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia. Di setiap ayunan raket, ada doa orang tua. Di setiap langkah kaki menuju lapangan, ada harapan masyarakat Papua Tengah. Dan di setiap pertandingan yang akan mereka jalani, ada tekad untuk membuktikan bahwa dari ujung timur Indonesia, lahir atlet-atlet yang mampu bersaing dengan semangat tanpa menyerah.
Pada akhirnya, kemenangan terbesar bukan sekadar medali, melainkan keberanian untuk berjuang, kekuatan untuk bangkit, dan cinta terhadap tanah kelahiran. Dari Nabire untuk Indonesia, tim tenis Papua Tengah siap menorehkan cerita inspiratif di FORNAS XVII KORPRI 2025. (Aw)