Mojokerto,Jatim, Medialiputan6.com-
Dari tempat pembuangan sampah yang kumuh, kini lahir ruang edukasi dan gerakan pelestarian bumi. Warga Dusun Keramat, Desa Warugung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, berhasil menyulap lahan bekas timbunan sampah menjadi ruang publik bernama Pasar Keramat — pusat kegiatan sosial, budaya, dan ekologi yang mengedepankan nilai gotong royong dan kearifan lokal.
Kisah inspiratif ini terungkap dalam podcast bertema Gerakan Satu Bumi yang dipandu Yuning, menghadirkan sejumlah narasumber seperti Cak Sahlan dari Yayasan Lestari, Cak Budi, Cak Anam, dan Mas Amin Aminudin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta.
Menurut Cak Sahlan, gerakan ini berawal dari keresahan terhadap praktik budaya yang hanya muncul pada momen seremonial, seperti peringatan 17 Agustus atau bulan Suro. Ia bersama rekan-rekannya ingin menghidupkan kembali budaya lokal agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin lokalitas tetap terjaga dan masyarakat berdaulat secara berkeadilan,” ujarnya.
Di Pasar Keramat, masyarakat menerapkan konsep pelestarian lingkungan berbasis sosial dan budaya. Tidak ada penggunaan plastik, seluruh makanan yang dijual menggunakan bahan alami tanpa MSG, dengan lebih dari 138 menu tradisional khas lokal. Sebagian hasil penjualan pasar disisihkan untuk zakat, bahkan bagi warga yang hafal kitab suci diperbolehkan makan gratis simbol keseimbangan antara ekonomi, spiritualitas, dan keadilan sosial.
Perempuan menjadi motor utama gerakan ini. Menurut Cak Sahlan, mereka justru bergerak lebih cepat dalam mengelola perubahan lingkungan karena keseharian mereka bersentuhan langsung dengan urusan rumah tangga dan sampah.
“Ketika perempuan diberi ruang untuk berkarya dan dihormati, mereka menjadi pelaku perubahan yang luar biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Mas Amin Aminudin dari BNPB mengaku terinspirasi oleh inovasi warga Dusun Keramat.
“Kami datang untuk memberi edukasi, tapi justru mendapat edukasi baru. Ini praktik baik yang bisa direplikasi di banyak daerah,” ujarnya.
Gerakan Pasar Keramat menjadi bukti nyata bahwa menjaga bumi bukan semata tugas pemerintah atau aktivis lingkungan, melainkan tanggung jawab bersama. Lewat budaya, gotong royong, dan kesadaran ekologis, masyarakat Dusun Keramat berhasil menjadikan ruang kecil di desanya sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam.
<span;>Sumber: Ainaya Nurfadila
Editor: @Andisuka_2025


















