Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah — Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., memimpin langsung proses evakuasi 236 warga dari wilayah sekitar Km 64, 74, dan 80 jalur Trans Nabire–Enarotali, pasca aksi penembakan yang terjadi pada 17 Oktober 2025.
Evakuasi besar-besaran itu dilakukan setelah meningkatnya kekhawatiran masyarakat atas aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.
“Puji Tuhan, seluruh proses evakuasi berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan sepanjang perjalanan, dan seluruh warga tiba dengan selamat di Polres Nabire,” ujar AKBP Samuel dalam keterangannya, Minggu malam (19/10/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kapolres, proses penjemputan dimulai sekitar pukul 14.00 WIT dan berlangsung cukup lama karena jarak tempuh dan kondisi medan yang berat.
“Kami membawa banyak warga, jadi harus hati-hati. Yang terpenting, semuanya tiba dengan selamat,” katanya.
Dalam insiden penembakan yang terjadi sebelumnya, empat warga mengalami luka akibat serpihan peluru.
“Tiga orang sudah dirawat di RSUD Nabire dan kini dalam masa pemulihan. Satu korban lainnya akan dirujuk ke RSAL dr. Ramelan untuk tindakan lanjutan karena masih terdapat serpihan proyektil di bahu,” jelas Kapolres.
Untuk menjaga stabilitas keamanan di jalur Trans Nabire, Polres menambah kekuatan personel di wilayah rawan.
“Kami menurunkan 14 personel Brimob untuk memperkuat Polsek Uwapa. Mereka akan membantu patroli rutin dan pengamanan di titik-titik yang dianggap rawan,” ungkapnya.
Selain itu, aparat TNI dan Polri juga melaksanakan patroli gabungan serta sterilisasi wilayah. Meskipun menghadapi keterbatasan kendaraan taktis dan medan sulit, Kapolres menegaskan aparat tetap siaga di lapangan.
“Kami tidak akan mundur. Negara tidak tinggal diam melihat rakyatnya takut,” tegasnya.
AKBP Samuel juga menepis isu penembakan baru yang sempat beredar luas di masyarakat.
“Ada dua informasi hoaks — di Km 17–18 dan Km 100 — keduanya tidak benar. Kami sendiri turun langsung ke lapangan, tidak ada kejadian baru,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi dan memastikan kebenaran informasi melalui pihak kepolisian.
Menanggapi ancaman yang dilontarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, Kapolres menegaskan sikap tegas negara.
“Kami tidak takut. Negara hadir untuk masyarakat. Apa pun risikonya, TNI dan Polri siap melindungi rakyat. Siapa pun yang mengancam keselamatan warga akan berhadapan dengan hukum,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Nabire untuk tetap tenang dan bersatu menjaga keamanan.
“Keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab kita bersama. Mari bergandengan tangan menjaga Nabire tetap aman dan damai,” pungkas AKBP Samuel. (Aw)