Medialiputan6.com, Jayapura — Papua adalah tanah penuh berkat, tempat nilai persaudaraan dan kedamaian tumbuh di antara keindahan alamnya. Namun di balik pesona itu, ada ancaman nyata berupa hoaks dan propaganda yang mencoba memecah belah masyarakat. Karena itu, tokoh masyarakat Depapre, Kabupaten Jayapura, Niko Domotow, mengajak seluruh warga Papua untuk tetap bersatu dan tidak terhasut oleh informasi menyesatkan yang disebarkan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut Niko, propaganda dan berita bohong yang beredar luas di media sosial bukan sekadar informasi palsu, tetapi senjata untuk menebar kebencian dan menanamkan perpecahan di tengah masyarakat Papua. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus semakin bijak dalam menerima informasi agar tidak menjadi korban manipulasi pihak yang ingin merusak kedamaian.
“Saya tegaskan kepada seluruh masyarakat Papua, jangan percaya berita palsu dan ajakan menyesatkan dari OPM. Mari kita bersama menjaga kedamaian dan keamanan Tanah Papua,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh harapan, (23/9/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, penyebaran informasi palsu secara masif bisa memicu ketegangan sosial, menumbuhkan rasa curiga antarwarga, dan pada akhirnya menghambat pembangunan daerah. Karena itu, Niko mengingatkan pentingnya kecerdasan bermedia agar masyarakat mampu memilah informasi dengan benar sebelum membagikan atau mempercayainya.
“Hoaks adalah senjata yang digunakan untuk melemahkan persatuan kita. Karena itu, masyarakat harus cerdas memilah informasi dan tidak mudah terhasut,” tegasnya.
Selain itu, Niko menyerukan kepada masyarakat agar selalu mendukung langkah TNI-Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan di seluruh wilayah Papua. Ia menilai kerja sama antara rakyat dan aparat merupakan fondasi utama dalam menciptakan suasana yang aman serta mendukung percepatan pembangunan.
“Masyarakat harus berdiri bersama aparat keamanan untuk melindungi daerah ini dari upaya yang merusak kedamaian,” katanya penuh keyakinan.
Bagi Niko, perjuangan sejati orang Papua bukanlah mengangkat senjata atau mengikuti ajakan yang menebar kebencian, melainkan dengan bekerja keras, menjaga keamanan, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah. Ia menekankan bahwa masa depan Papua hanya bisa dibangun melalui kedamaian dan semangat persaudaraan, bukan konflik dan perpecahan.
“Kalau pengaruh buruk dibiarkan, yang rugi adalah kita sendiri. Papua harus maju dalam kedamaian, bukan dalam konflik,” ujarnya penuh makna.
Pada akhirnya, Niko menutup pesannya dengan doa agar seluruh masyarakat Papua tetap kuat, bersatu, dan terus melangkah dalam terang kedamaian. Ia berharap semangat kasih dan persaudaraan selalu menjadi pelita yang menerangi setiap langkah masyarakat di Tanah Papua.
“Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua dan menjaga Tanah Papua tetap damai,” pungkasnya penuh harapan. (Aw)
 
      




 
					






 
						 
						 
						 
						 
						








