Muara Enim, Sumsel, medialiputan6.com//- Dengan menggandeng Satlantas Polres Muara Enim, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Cluster Sumatera Selatan Bukit Asam (SSBA). Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan, menggelar sosialisasi keselamatan berkendara roda dua bagi 110 siswa SMKN 2 Muara Enim.
Kegiatan berlangsung di aula sekolah, dibuka oleh Kepala SMKN 2 Muara Enim, Jon Areli, yang diwakili oleh bidang manajemen mutu SMKN 2, Amri Kusuma, S.Sos, Kamis (18/09/2025).
Dalam sambutannya, Amri menyampaikan apresiasi atas kepedulian PAMA yang secara konsisten mendukung program sekolah. Ia menegaskan, kegiatan edukasi seperti ini sangat bermanfaat karena memberi pemahaman nyata kepada siswa tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menyambut baik kegiatan ini. Semoga para siswa tidak hanya memahami materi yang diberikan, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Amri.
CSR Officer PAMA SSBA, Joko Budi Santoso, S.Hut menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi dalam mencetak generasi yang lebih peduli akan keselamatan. Menurutnya, pendidikan tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga mencakup pembentukan karakter disiplin, salah satunya melalui pemahaman etika berlalu lintas.
“PAMA tidak hanya fokus pada mendukung akademik sekolah, tetapi juga ingin memberikan edukasi praktis yang bermanfaat langsung bagi siswa. Dengan memahami etika berlalu lintas dan aturan berkendara, mereka tidak hanya lebih aman, tetapi juga bisa meningkatkan prestasi karena terhindar dari resiko kecelakaan,” terang Joko.
Ipda Sandri, Kanit Kamsel Satlantas Polres Muara Enim, setelah menyampaikan kata sambutannya, lalu diteruskan oleh Bripka Riska dari Satlantas Polres Muara Enim sebagai narasumber menyampaikan materi seputar pentingnya etika berlalu lintas, mengenal rambu-rambu, serta memahami marka jalan. Ia menekankan bahwa setiap pengguna jalan memiliki hak yang sama, baik pengendara motor, mobil, pesepeda, maupun pejalan kaki.
“Etika berkendara bukan hanya soal tahu aturan, tapi juga soal menghargai pengguna jalan lainnya, yang paling penting, anak di bawah 17 tahun belum diperbolehkan mengendarai sepeda motor karena belum bisa mendapatkan SIM. Ini demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” jelas AIPDA Riska.
Kegiatan ini berlangsung interaktif, ditandai dengan sesi tanya jawab antara siswa dan narasumber. Antusiasme peserta semakin tinggi saat panitia menyiapkan hadiah helm sebagai doorprize bagi siswa yang aktif menjawab pertanyaan.
Hal ini membuat suasana semakin meriah sekaligus memperkuat pesan keselamatan yang ingin disampaikan.
Salah satu siswa kelas X jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), Neka, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, pengetahuan yang diperoleh membuat dirinya lebih paham tentang aturan berkendara yang benar.
“Terima kasih kepada PAMA dan Satlantas Muara Enim yang sudah memberikan ilmu dan perhatian kepada kami. Ini menjadi pengalaman berharga dan pastinya akan saya terapkan,” ungkap Neka.
PAMA SSBA berkomitmen untuk terus memperluas kegiatan serupa di berbagai sekolah, dengan tujuan mendukung pembangunan daerah melalui generasi muda yang lebih disiplin, beretika, dan siap berkontribusi positif.
Melalui sosialisasi keselamatan berkendara ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pengendara yang taat aturan, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan budaya tertib lalu lintas di masyarakat.
(Y2n)