Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah – Di tengah padatnya agenda mengikuti Pekan Olahraga Nasional Korpri (Pornas) di Palembang, Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, tetap meluangkan waktu untuk hal yang ia sebut “tugas hati” bertemu langsung dengan para mahasiswa asal Tanah Papua yang tengah menimba ilmu di Universitas Bina Dharma, Palembang.
Pertemuan penuh kehangatan itu dihadiri oleh Rektor Universitas Bina Dharma, sejumlah dosen, dan ratusan mahasiswa dari berbagai provinsi baru di Tanah Papua. Bagi Deinas Geley, pertemuan itu bukan sekadar agenda seremonial, melainkan panggilan moral untuk menyapa generasi penerus Papua Tengah di rantau.
Dalam dialognya, Deinas Geley memberi motivasi agar mahasiswa tetap bersemangat dan menjaga kekompakan di perantauan. Ia menegaskan, mahasiswa bukan hanya pelajar, tetapi juga aset strategis masa depan Papua Tengah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya datang karena mereka ini aset berharga. Setelah menyelesaikan kuliah, mereka yang akan kembali membangun daerahnya sendiri,” tegas Deinas penuh semangat.
Data menunjukkan, ada sekitar 800 mahasiswa asal Tanah Papua yang kini menempuh pendidikan di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, dan sekitarnya. Dari jumlah tersebut, 115 mahasiswa merupakan anak-anak Papua Tengah, yang berasal dari delapan kabupaten: Nabire, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Puncak Jaya, Mimika, Intan Jaya, dan Puncak.
Mereka hadir dengan wajah penuh antusias, merasa diperhatikan oleh pemerintah daerah yang datang langsung menjumpai mereka.
Dalam kesempatan itu, mahasiswa Papua Tengah menyampaikan tiga aspirasi utama.
Pertama, mereka meminta agar pemerintah provinsi mengadakan pertemuan tatap muka rutin agar komunikasi tetap terjalin baik.
Kedua, mereka mengusulkan pembangunan asrama mahasiswa Papua Tengah di Palembang sebagai tempat pembinaan dan kebersamaan.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Deinas Geley menjelaskan bahwa pembangunan asrama kini menjadi kewenangan kabupaten masing-masing. Namun ia berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
“Usulan ini akan kami teruskan kepada para bupati agar bisa dimasukkan dalam program pembangunan daerah,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa juga mengundang Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk hadir dalam Natal Bersama Mahasiswa Papua se-Sumatera, yang rencananya akan digelar di Lampung pada 5 Januari 2026.
“Kami dukung penuh kegiatan positif seperti ini. Kalau waktu memungkinkan, kami hadir langsung. Kalau tidak, kami tugaskan perwakilan pemerintah,” kata Deinas.
Rektor Universitas Bina Dharma menyampaikan apresiasi tinggi atas perhatian Pemerintah Provinsi Papua Tengah terhadap mahasiswa di perantauan.
“Mahasiswa Papua Tengah luar biasa. Mereka cerdas, bersemangat, dan punya solidaritas tinggi. Kami siap terus mendukung pendidikan mereka,” ujar Rektor.
Rektor juga berharap kunjungan pejabat seperti ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk lebih memperhatikan mahasiswa asal Papua yang menuntut ilmu di luar daerah.
Di sela kegiatan Pornas Korpri, Deinas Geley menyampaikan bahwa semangat olahraga dan pendidikan memiliki makna yang sama: berjuang, bekerja keras, dan membangun kebersamaan.
“Piala dan medali bisa menjadi kenangan, tetapi anak-anak muda inilah masa depan Papua Tengah. Mereka belajar, bekerja, dan kelak akan berbicara untuk kemajuan tanah kelahiran kita,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pertemuan itu diakhiri dengan doa bersama dan foto kenangan. Para mahasiswa terlihat antusias dan bangga mendapat perhatian langsung dari pimpinan daerahnya.
Bagi mereka, kunjungan Wakil Gubernur bukan sekadar pertemuan, tetapi pengingat bahwa Papua Tengah selalu ada di hati merekadi mana pun mereka belajar dan berjuang. (Aw)