Bandung Barat, Medialiputan6.com-
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan justru kembali memakan korban. Dalam dua hari terakhir, Selasa (14/10/2025) dan Rabu (15/10/2025), ratusan siswa dari lima sekolah di wilayah Cisarua–Lembang mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan dari dapur MBG Cisarua.
Sekolah-sekolah yang terdampak antara lain SD Baru Kai, SD Garuda, SMPN 01 Cisarua, SMK 01 Cisarua, dan MA Darulhinayah. Akibatnya, ratusan siswa tumbang dengan gejala mual, muntah, dan pusing.
Kepala Sekolah SMPN 01 Cisarua, Agus Solihin, S.Pd., M.Pd., membenarkan kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami telah menyiapkan empat ruang kelas untuk penanganan darurat. Dinas Kesehatan Kecamatan Cisarua juga sudah turun membantu penanganan di lapangan,” jelas Agus, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan, sedikitnya 161 siswa dari berbagai sekolah terdampak, dengan beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit umum, sementara lainnya ditangani di posko darurat sekolah.
Sementara itu, orang tua siswa kini mulai kehilangan kesabaran. Mereka menilai Dinas Kesehatan dan pihak terkait terlalu lambat dan hanya memberikan janji tanpa tindakan nyata.
“Kami sudah muak dengan teori-teori Dinkes. Sudah banyak korban! Harusnya dapur MBG Cisarua itu segera ditutup dan izinnya dicabut,” tegas seorang wali murid SD Garuda dengan nada marah.
“Kalau terus dibiarkan, nanti yang jadi korban anak-anak kami lagi. Pemerintah jangan diam saja,” tambahnya.
Kejadian ini bukan yang pertama di Bandung Barat. Dalam beberapa bulan terakhir, kasus serupa juga sempat terjadi di sejumlah kecamatan lain. Masyarakat kini mendesak Pemkab Bandung Barat bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk menghentikan sementara seluruh distribusi MBG dari dapur Cisarua, melakukan investigasi menyeluruh, dan mengganti penyedia dengan pihak baru yang lebih profesional dan terjamin kebersihannya.
Program yang semula diharapkan menjadi solusi gizi bagi anak sekolah kini justru menjadi sumber kekhawatiran dan trauma bagi para orang tua.
Reporter: Iwan / Neng Jebred