Medialiputan6.com, Nabire, Papua Tengah — Di tanah yang subur dan penuh tradisi ini, harapan baru tumbuh bersama langkah-langkah kecil yang lahir dari kepedulian besar. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kesejahteraan masyarakat adat Papua melalui program bantuan ternak babi di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Bantuan tersebut tidak hanya menghadirkan peluang ekonomi baru, tetapi juga meneguhkan identitas budaya yang telah diwariskan turun-temurun oleh leluhur mereka.
Program pemberdayaan ekonomi yang berbasis kearifan lokal ini menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk membangun Papua dari akar budayanya sendiri. Melalui bantuan ternak babi, pemerintah ingin memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat adat sekaligus menghormati nilai-nilai tradisi yang telah menjadi jantung kehidupan sosial di Tanah Papua. Selain itu, pendekatan ini menegaskan bahwa kemajuan tidak harus meniadakan budaya, tetapi justru bisa tumbuh bersama dengan nilai-nilai adat yang hidup di masyarakat.
Tokoh adat dan Kepala Suku Lani Kalibumi, Yundiman Waker, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo. Ia menilai perhatian tersebut sebagai bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat adat Papua yang selama ini sering merasa terpinggirkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden. Bantuan ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga bentuk penghargaan terhadap budaya kami sebagai orang Papua,” ujar Yundiman dengan mata berkaca-kaca, menggambarkan rasa haru sekaligus bangga.
Dalam budaya masyarakat Papua, babi bukan sekadar hewan ternak. Babi memiliki nilai sosial, ekonomi, dan spiritual yang tinggi. Hewan ini berperan dalam berbagai ritual adat, mulai dari pesta panen, upacara perdamaian, hingga simbol status sosial di tengah komunitas. Karena itu, ketika Presiden Prabowo menyalurkan bantuan babi, masyarakat memaknainya lebih dari sekadar bantuan ekonomi melainkan sebagai penghormatan terhadap cara hidup dan jati diri mereka sebagai bangsa yang berakar kuat pada tradisi.
Menurut Yundiman, masyarakat Lani Kalibumi akan menjaga serta mengembangkan bantuan tersebut dengan penuh tanggung jawab. Ia menegaskan, babi-babi bantuan pemerintah ini akan dirawat agar menjadi sumber kesejahteraan bersama dan menginspirasi generasi muda untuk tetap bangga terhadap budayanya. Selain itu, ia berharap program seperti ini dapat berlanjut dan menyentuh lebih banyak komunitas adat di wilayah Papua lainnya.
“Kami akan rawat dan kembangkan agar bisa menjadi sumber kesejahteraan bersama,” tutur Yundiman penuh optimisme.
Melalui program bantuan ternak babi ini, pemerintah berupaya mendorong masyarakat adat agar semakin berdaya dan mandiri dalam mengelola potensi lokalnya. Upaya tersebut menjadi simbol sinergi antara pembangunan nasional dan kearifan lokal yang dijaga dengan penuh cinta oleh masyarakat Papua.
Pada akhirnya, dari babi bantuan Presiden Prabowo lahir semangat baru yang menyala di hati masyarakat adat. Di setiap kandang yang mulai terisi, tumbuh harapan untuk masa depan yang lebih sejahtera, mandiri, dan bermartabat sebuah bukti bahwa pembangunan sejati dimulai dari keberpihakan kepada manusia dan budayanya. (Aw-Alvira)